Top Markotop nih Converter
buat yg pingin coba info lebih lanjut : http://www.leawo.com/video-converter/free-mp4converter.html

 The Panas dalam, band yang yang sering disebut gila itu, yang sering disebut tak waras itu, yang menghibur itu. Dulunya The Pandal adalah sebuah Negara dengan nama lengkap Negara Kesatuan Republik The Panasdalam. Didirikan di sebuah ruangan yang tak luas di sudut kampus ITB, begitu katanya. Salah satu pendirinya adalah Pidibaiq yang kemudian punya gelar Haji setelah dia pergi berhaji ke Mekah. Kenapa dia sampai pergi jauh ke Mekah?, jawabannya bisa anda dapatkan di MPnya Pidibaiq dengan tag : ”psikologi”, karena itu masalah pribadi jadi saya tak usahlah menceritakannya di sini. Negara itu didirikan sekitar tahun 1995 ketika suhu politik dan ekonomi Indonesia sedang mulai kacau, ya semacam idealisme mungkin. Lalu negara kesatuan itu berubah menjadi sebuah band yang lirik-liriknya ahaaai....sungguh enak dikuping. Formasi awalnya kalau ga salah ada delapan orang yang terdiri dari : Pidibaiq, Erwin, Ninuk, Deni, Fufus, Riyanto, Iwan dan Dikdik . Katanya lagu-lagu band ini sempat juga diputar di radio-radio amatir atau apalah dan lumayan terkenal di seantero ITB waktu itu.

Kemudian waktu memaksa band ini bubar karena konon personilnya ada yang nikah, ada yang keluar negeri dan kesibukan sendiri-sendiri lainnya. Tinggallah tersisa satu orang Pidibaiq yang kemudian mengajak Nawa yang kelak menjadi personil generasi kedua The Pandal untuk manggung berdua. Kemudian sekitar tahun 2003 formasi band mulai terbentuk lagi dengan orang-orangnya sebagai berikut : Pidibaiq, Erwin Koboy, Nawa, Cahya, Daniel dan sisanya saya lupa, maaf. Lalu band ini jadi sering manggung di kampus sana dan di kampus sini, sampai sempat juga manggung di kampus POLBAN yang di Ciwaruga itu, oh.... Lagu yang sudah tercipta ada sekitar 200 lagu begitu kata Pidibaiq, tapi berita terbaru sudah hampir mencapai 260 lagu. Semua lagunya adalah hasil karya Pidibaiq karena kata dia band ini adalah personifikasi dirinya. Lagu-lagu The Pandal mempunyai Asbabunnujul atau asal-usul terciptanya. Jadi setiap lagu selalu diawali dengan peristiwa yang mengiringi terciptanya lagu itu, semacam lagu documenter. Contohnya lagu “Jatinangor Oh Jatinangor”, lagu ini diilhami dari kisah percintaan Riyanto (teman Pidibaiq) dengan seorang mahasiswi UNPAD Jatinangor. Begini ceritanya : Jadi itu Riyanto naksir berat sama mahasiswi psikologi UNPAD Jatinangor, sehingga dia bekerja keras dalam usaha sampai diberinya itu mahasiswi oleh-oleh berupa cinderamata dan buku-buku yang dia ambil dari perpustakaannya Pidibaiq si vokalis lama itu dengan harapan bisa dibarter dengan hati wanita itu. Sampai akhirnya dia jarang kumpul dengan teman-temannya, kemudian dia menjadi murung setelah mengetahui bahwa perempuan idamannya itu ternyata sudah dipunyai mahasiswa UNPAD juga. Dan terciptalah lagu itu dengan dibumbui sentiment almamater di dalamnya, oh In Harmonia Progressio….

Kemudian Pidibaiq menjadi tua dan dia menjadi malu untuk manggung terus sehingga akhirnya mengundurkan diri dari vokalis. Dia mengundurkan diri bukan dikudeta, ha..ha..ha.... Dan posisi vokalis digantikan oleh Alga si mantan Presiden KM ITB itu. Beberapa album sempat juga dikeluarkan, seperti ”Only Ninja Can Stop Me Now/Argumentum in Absurdum” dan ”Merunduk”. Aliran musiknya saya tidak tahu karena saya tidak perlu tahu, tapi kalau didengarkan seperti musik organ tunggal, maaf kalau salah. Kini The Pandal masih jalan terus dengan kontribusi lagu masih didominasi oleh Pidibaiq, walaupun dia sudah tidak bisa menemani. Hanya sesekali saja kalau tidak sibuk, dia ikut manggung lagi katanya. Basecampnya The Pandal ada di DU setempat sama PHB kabarnya, tapi kemudian pindah ke Muararajeun ke kantornya Alga sang vokalis baru itu. Sedangkan marchandisenya bisa didapatkan di Jl. Merak no.2 Bandung (Belakang gedung TELKOM Japati) katanya, entah benar entah tidak itu juga karena pas saya lihat itu adalah tokonya C 59, saya tidak tahu karena saya tidak masuk ke dalamnya dan tidak melihat-lihat itu ruangan toko. Kini lagu-lagunya banyak tersebar di komputer-komputer mahasiswa Bandung dan sekitarnya.

Dan inilah sebagian kecil lagu The Pandal yang pernah saya dengar : Budak Baheula, Mutiara Bangga, Jangan Tertipu Harus Menipu, Metamorfosa Jono Bencong, Cita-citaku, Phedofilia, Jampi Maling, Jatinangor Oh Jatinangor, Intro, Mars Mahasiswa Indonesia, Lagu Berpisah, Rintihan Kuntilanak, Ma’lum Poek, Tong Gandeng, Koboy Kampus, Korban Nonton Bokep, Mahasiswi Kedokteran UNPAD, Dunia Tanpa Nia, Kepala Sekolah Meninggal Dunia, Lagu Timur, Ayo Kita Kemana, Chicha In Nostalgia, Resiko, Tragedi Segitiga Merah Marun, Roim, Samson dan Indahnya Bercinta. Tentunya masih banyak lagu-lagu yang lain yang tidak disebutkan di sini yang belum saya dengar. Nantilah saya cari dulu.